Jangan Suka Memanggil Sahabat Dengan Panggilan Aneh, Karena Ini Jawabannya Di Al-Quran!!
Dalam pergaulan sehari-hari seringkali kita punya teman yang akrab, atau melihat ada orang yg sedemikian akrab berteman hingga nyaris tidak ada bedanya teman dengan saudara, saking dekatnya. Celakanya, keakraban yg terjadi seringkali malah membuat orang2 lupa dengan etika dan norma.
Salah satu etika dan norma yg seringkali dilupakan orang2 yg sedemikian akrab adalah nama panggilan. Saya yakin orang tua kita telah memberikan nama yg baik, karena nama itu merupakan doa. Namun, pada saat bergaul, tidak jarang terlontar nama panggilan yg tidak baik.
“Eh, lama ga keliatan, ke mana aja loe, (mo)Nyet?”
“Si anjing, minta rokok donk!”
“Najis jangan deket2… Dasar homo loe”
“Ndut, cepetan dikit dong!”
“Loe udah ketemu ama si Fulanah yang jerawatan itu?”
Demikian sedikit contoh dari nama-nama panggilan yg kurang baik, karena menggunakan nama hewan (anjing, monyet), panggilan yg tidak menyenangkan (banci), kekurangan fisik (gendut), ataupun penyakit (jerawat). Islam sendiri sudah mengatur dan menjelaskan mengenai nama panggilan ini. Dalam Al Qur’an surat Al Hujurat (49) ayat 11 sudah dijelaskan,
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”
Ada 4 hal dari ayat tersebut yg bisa kita ambil hikmahnya:
1. Jangan suka mengolok-olok orang, karena bisa jadi orang tersebut lebih baik (terutama di sisi ALLAH SWT),
2. Jangan memanggil orang dg gelar (nama panggilan) yg buruk,
3. Orang yg memanggil dg gelar yg buruk bisa menurunkan derajat keimanannya menjadi tingkat/level fasik,
4. Lakukan taubat (nasuha), apabila kita pernah melakukan hal2 tersebut di atas.
Selama ini, mungkin yang satu itu sering disepelekan, tapi itu sama sekali tidak sepele! Hal ini adalah perintah langsung dari Allah di Al-Qur’an, bersifat wajib, haram bila dilanggar. Melanggar hal itu, sama saja seperti minum khamr yang diharamkan di Al-Qur’an.
Kita panggil seseorang ‘Pesek’, ‘Jenong’, atau ‘Anak bandel yang suka merepotkan orang tua’. Okelah, yang dipanggil tidak tersinggung. Masalahnya bukan di situ. Masalahnya: kita sudah kualat berani melanggar larangan Allah, sedang Allah itu amat cepat perhitungannya!
Biarpun dibilang pesek itu temanmu tidak tersinggung, dan seribu teman memanggil dia ‘Pesek’, kalau kita benar-benar menjaga dan senantiasa memanggil temanmu dengan panggilan yang baik-baik saja, maka itu adalah suatu amalan yang luar biasa dalam menjauhi larangan Allah. Dan kepada orang yang sebaik itu, tentu Allah akan melimpahkan kasih sayang yang lebih, tidak cuma di akhirat, tapi bisa saat ini juga dalam waktu cepat. Dia Maha Kuasa.
Ini sepertinya mudah, tapi tidak mudah. Selain perlu dibiasakan sehingga menjadi refleks di alam bawah sadar kita, hal ini juga butuh ilmu pengetahuan dan kearifan. Kadang, perlu juga keberanian melawan arus. Semoga bermanfaat. Silahkan beritahukan teman-teman yang lain.
“Eh, lama ga keliatan, ke mana aja loe, (mo)Nyet?”
“Si anjing, minta rokok donk!”
“Najis jangan deket2… Dasar homo loe”
“Ndut, cepetan dikit dong!”
“Loe udah ketemu ama si Fulanah yang jerawatan itu?”
Demikian sedikit contoh dari nama-nama panggilan yg kurang baik, karena menggunakan nama hewan (anjing, monyet), panggilan yg tidak menyenangkan (banci), kekurangan fisik (gendut), ataupun penyakit (jerawat). Islam sendiri sudah mengatur dan menjelaskan mengenai nama panggilan ini. Dalam Al Qur’an surat Al Hujurat (49) ayat 11 sudah dijelaskan,
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.”
Ada 4 hal dari ayat tersebut yg bisa kita ambil hikmahnya:
1. Jangan suka mengolok-olok orang, karena bisa jadi orang tersebut lebih baik (terutama di sisi ALLAH SWT),
2. Jangan memanggil orang dg gelar (nama panggilan) yg buruk,
3. Orang yg memanggil dg gelar yg buruk bisa menurunkan derajat keimanannya menjadi tingkat/level fasik,
4. Lakukan taubat (nasuha), apabila kita pernah melakukan hal2 tersebut di atas.
Selama ini, mungkin yang satu itu sering disepelekan, tapi itu sama sekali tidak sepele! Hal ini adalah perintah langsung dari Allah di Al-Qur’an, bersifat wajib, haram bila dilanggar. Melanggar hal itu, sama saja seperti minum khamr yang diharamkan di Al-Qur’an.
Kita panggil seseorang ‘Pesek’, ‘Jenong’, atau ‘Anak bandel yang suka merepotkan orang tua’. Okelah, yang dipanggil tidak tersinggung. Masalahnya bukan di situ. Masalahnya: kita sudah kualat berani melanggar larangan Allah, sedang Allah itu amat cepat perhitungannya!
Biarpun dibilang pesek itu temanmu tidak tersinggung, dan seribu teman memanggil dia ‘Pesek’, kalau kita benar-benar menjaga dan senantiasa memanggil temanmu dengan panggilan yang baik-baik saja, maka itu adalah suatu amalan yang luar biasa dalam menjauhi larangan Allah. Dan kepada orang yang sebaik itu, tentu Allah akan melimpahkan kasih sayang yang lebih, tidak cuma di akhirat, tapi bisa saat ini juga dalam waktu cepat. Dia Maha Kuasa.
Ini sepertinya mudah, tapi tidak mudah. Selain perlu dibiasakan sehingga menjadi refleks di alam bawah sadar kita, hal ini juga butuh ilmu pengetahuan dan kearifan. Kadang, perlu juga keberanian melawan arus. Semoga bermanfaat. Silahkan beritahukan teman-teman yang lain.
